Minggu, 11 Desember 2011

Mutiara-Mutiara

Mutiara-Mutiara adalah buku cerita anak. Ditulis oleh JS Kamdhi. Diterbitkan oleh Penerbit Bina Rena Pariwara, 1993. Diinpreskan untuk jangka waktu 10 tahun. Mutiara-Mutiara adalah buku cerita anak terbaik tingkat nasional, 1992. Sebagai Juara I lomba buku cerita anak yang diselenggarakan oleh Departemen kebudayaan yang diikuti sekitar 350 penulis.

Mutiara-Mutiara mengisahkan Anto, sebagai tokoh utama, murid kelas V SD Sukapura. Ia harus membanting tulang menyokong ekonomi keluarganya. Hal itu dilakukan karena ayahnya, yang berprofesi sebagai tukang becak menderita lumpuh. Lumpuh karena kecelakaan yang dialami saat mengayuh becaknya tertabrak mobil.

Anton membanting tulang. Meringankan beban orangtuanya. Mengambil alih pekerjaan ayahnya yang kini tak berdaya. Ia tidak pernah mengeluh. Pekerjaan rutin setiap hari dijalani dengan besar hati. Memulung barang bekas, sekolah, menyemir sepatu, dan belajar. Tak ada waktu untuk Anto berlarian dengan teman sebaya untuk bermain. Tak ada kesempatan untuk Anto bermain bola, kelereng. Tak ada waktu tersisa untuk bermain laying-layang. Tak ada Kura-kura Ninja, Pendekar sakti, atau film-film kartun kesukaan anak-anak.

Bagi Anto hari-hari adalah bekerja. Kerja mengumpulkan karton, kardus, atau apa saja untuk diuangkan pada Pak Engkus di Gunungsari. Hari-hari Anto adalah berebut rezeki dengan teman sebaya di stasiun, rumah makan untuk menawaran jasa membersihkan sepatu. Hari-hari Anto adalah menekuni setiap mata pelajaran dengan lampu minyak tanah setelah seharian memeras tenaga.

Di sekolah Anta tidak pernah rendah diri. Meski, cemooh, ejekan, selalu menimpanya. Semua diterima dengan tulus. Anto banyak menghabiskan waktu di perpustakaan. Membaca buku apa pun yang ada. Tak mengherankan pengetahuan luas. Wawasan seluas samodra meski tak punya fasilitas dan saran.

Ketekunan inilah yang menghantarkan Anto memenangi Pelajar Teladan untuk tingkat kota dan Propinsi. Ketulusan memberikan yang terbaik pada orangtua dan adiknya dengan bekerja-sekolah-belajar Anto mendapatkan ‘bea siswa’ . Berkat kerja keras dan belajar tekun itulah Anto dan ayahnya berangkulan dan dimuat di Koran kota. Ketekunan, ketulusan, kerja keras Anto menyadarkan temah-teman sekelas dan satu sekolah. Giat belajar dan membaca menjadikan sekolah Anto menjadi sekolah unggulan.

Buku yang layak menjadi bacaan wajib anak-anak Sekolah Dasar. Hingga termotivasi untuk menjadikan membaca sebagai suatu kebutuhan. Ada penerbit atau perorangan yang bersedia menerbitkan MUTIARA-MUTIARA, sebab masa kontrak dengan Bina Rena Pariwara telah habis tahun 2005…
Diterbitkan di: 25 Nopember, 2011

Sumber: http://id.shvoong.com/humanities/philosophy/2232617-mutiara-mutiara/#ixzz1gHAmo9Rb

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

REFLEKSI : 104 PAHLAWAN NASIONAL ROBERT WOLTER MONGISIDI

Robert dilahirkan di Malalayang< Manado,   anak ke-4 dari Petrus Mongisidi dan Lina Suawa,   14 Februari 1925. Panggilan akrab Robert...