Minggu, 11 Desember 2011

Inovasi Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia

Penerapan Metode Surat Kabar Masuk Kelas, sebenarnya, sangat sederhana. Dapat diterapkan di mana pun, kapan pun, dan di sekolah mana pun. Syarat pertama dan utama guru-murid menentukan Surat Kabar lokal dan nasional yang akan dipilih. Berapa besar uang langganan dan apakah ada ’harga khusus untuk para murid’. Menghitung berapa besar jumlah uang yang harus dibayar oleh para murid setiap bulannya.

Hal tersebut menjadi sangat penting dan perlu disepakati bersama sehingga tanggung jawab bersama tumbuh dan berkembang. Artinya, konsep dari murid, oleh murid, dan untuk murid menjadi realitas. Dalam diri murid tumbuh dan berkembang ’rasa memiliki surat kabar di kelasnya’ dan ’secara sadar’ akan memanfaatkan demi proses pemribadian, pencerdasan, dan pembudayaan.

Memang, pendidik harus berkemampuan untuk menunjukkan surat kabar lokal dan nasional yang representatif, objektif, santun dalam pemberitaan, berimbang, memiliki visi yang memberdayakan, beragam rubrik, dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Surat Kabar Lokal sangat dibutuhkan agar para murid memahami dan mengerti peristiwa, kejadian, kegiatan apa saja yang terjadi. Di satu sisi diibutuhkan agar mengenal konteks hidup dan konteks sosial masyarakatkan, sedang di sisi lain berkemampuan menangkap aspirasi dan inspirasi yang tumbuh dan berkembang di tengah masyarakatnya.

Surat Kabar Nasional sangat penting dan perlu bagi para murid agar memahami dan mengerti peristiwa, kejadian, kegiatan, gejala-gejala, serta wacana apa saja yang berkembang di tingkat nasional maupun internasional. Dengan memahami dan mengerti keadaan bangsa dan negara, dalam seluruh dimensi kehidupan (sosial, ekonomi, budaya, kesenian, tradisi, bahasa, falsafah, pendidikan, hukum, IPTEK) murid memiliki keluasan dan kedalaman bernalar, berafeksi, dan bersosialisasi.

Pada awal penerapan Metode Surat Kabar Masuk Kelas, tahun ajaran 2007-2008, masih mengalami kesulitan:

01. Budaya membaca belum menjadi suatu kebutuhan bagi para murid. Kebutuhan berlangganan surat kabar belum menjadi ‘gaya hidup keluarga’. Rata-rata setiap kelas hanya 6 atau 8 keluarga yang berlangganan surat kabar.

02. Kedua, maraknya game-online lebih memikat sehingga menyita banyak waktu murid. Rata-rata murid laki-laki 2 hingga 4 jam bertahan bermain game-online.

03. Ketiga, maraknya tawaran ’dunia hiburan’ yang lebih kuat menyodorkan ’rasa senang’ seperti mall, cafe, diskotik, karaoke, jasa internet’ dibandingkan ’keharusan duduk manis untuk membaca’;.

Surat Kabar Lokal yang saya pilih bersama ketua kelas X, XI, XII adalah Mitra Dialog Cirebon. Harian Mitra Dialog dipilih dengan alasan selain sebagai surat kabar tertua di Cirebon, berdiri sejak 1982, menghadirkan berita, peristiwa, realitas yang terjadi di Wilayah III Cirebon yang mencakup Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan.

Surat Kabar Nasional yang dipilih adalah harian Kompas. Selain surat kabar yang telah berusia lebih 60 tahun, rubrik-rubrik yang variatif, objektivitas, netralitas, tetapi juga penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Mekanisme kegiatan Surat Kabar Masuk Kelas terbagi dalam dua kategori: menemukan kata-istilah yang tidak dimengerti, memilih bidang yang diminati.

Surat Kabar disimpan oleh kelas masing-masing. Dalam satu bulan berjalan surat kabar dipertahankan tetap utuh. Artinya, para murid hanya diperbolehkan membaca dan mencatat kata atau istilah yang tidak dimengerti.

Kata atau istilah yang tidak dimengerti diklasifikasikan berdasarkan bidang studi atau mata pelajaran yang dapat dibahasa pada saat KBM atau mencarinya melalui geogle. Siswa wajib menyimpan di blog masing-masing.
Diterbitkan di: 08 Nopember, 2011

Sumber: http://id.shvoong.com/humanities/philosophy/2226828-inovasi-pembelajaran-bahasa-dan-sastra/#ixzz1gHBrtmF2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

REFLEKSI : 104 PAHLAWAN NASIONAL ROBERT WOLTER MONGISIDI

Robert dilahirkan di Malalayang< Manado,   anak ke-4 dari Petrus Mongisidi dan Lina Suawa,   14 Februari 1925. Panggilan akrab Robert...