Sahabat, Tuhan ingin anda menjadi pemenang, bukan pecundang-cengeng. Tidak ada alasan apapun hidup pada tekanan keadaan, frustrasi, putus asa. Tidak ada alasan apapun untuk “meratapi masa lalu” dan “menangisi kegagalan”. Tidak peduli berapa ratus kali anda jatuh terungkur-terjerembab-bertiarap.
Magnificat berarti kidung pujian. Mengucap syukur atas penyelenggaraan ilahi. Mengucap syukur atas berkat-karunia yang telah Tuhan limpahkan. Mengucap syukur atas bimbingan-perlindungan Tuhan.
Magnificat merupakan ungkapan kerendahan hati manusia beriman. Ungkapan ketakberdayaan manusia di hadapan Tuhan. Ungkapan penyerahan total atas kuasa Tuhan.Sebuah kesadaran bahwa manusia hanyalah seputir pasir di pantai bila berhadapan dengan penyelenggaraan ilahi. Kidung pujian yang dilandasi kerendahan hati merupakan napas kehidupan.
Kidung pujian menjadi ‘tanda nyata’ umat beriman yang telah menemukan ‘tujuan hidup’. Tanda nyata umat beriman yang telah mengenyam-mengecap betapa indahnya kasih Tuhan. Tanda nyata umat beriman yang selalu berjalan di jalan Tuhan.
Sahabat, ingatkah bagaimana pergumulan iman Paulus dan Silas? Dengan kuasa ilahi Paulus dan Silas mengajarkan kasih Tuhan, penebusan Tuhan, dan membantu banyak orang. Melihat ‘popularitas Paulus dan Silas’ pemuka agama merasa tersisih-tersaingi-tergusur. Mereka memutarbalikkan fakta. Mengadukan pada pemerintah lokal.
Paulus dan Silas ditangkap dan dipenjara. Derita penjara tidak menyurutkan Paulus dan Silas. Bendera putih tidak mereka kibarkan. Mereka tetap “enjoy”. Tetap tegak-tegar-teguh dalam iman. Mereka sangat yakin Tuhan tidak akan meletakkan beban di luar batas kemampuan mereka. Mereka semakin yakin akan kuasa Tuhan. Semakin yakin bahwa pilihan-putusan ‘menjadi pewarta kabar suka cita’ merupakan terbaik.
Di dalam penjara Paulus dan Silas khusyuk berdoa. Kidung pujian mereka lantunkan dengan penuh iman. Mereka mencoba mensyukuri derita-nestapa-kesukaran dan menaruhnya di telapak tangan Tuhan. Mereka percaya Tuhan mempunyai rencana.
Tengah malam, ketika itu, selagi doa dan kidung pujian mereka persembahkan bagi Tuhan, tiba-tiba terjadi gempa bumi.
Tembok-tiang-atap-pintu runtuh. Demikian juga belenggu terlepas dari Paulus dan Silas. Mereka dibebaskan oleh Tuhan. Doa dan kidung pujian menjadi kekuatan luar biasa. Doa dan kidung pujian membebaskan mereka.
“Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah juru selamatku. Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya. Sesungguhnya, mulai sekarang segala keturunan akan menyebut aku bahagia. Sebab, Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku dan kuduslah nama-Nya.Dan, rahmat-Nya turun-temurun atas orang yang taku kepada-Nya. Ia memperlihatkan kuasa-Nya dengan perbuatan-perbuatan tangan-Nya, serta mencerai-beraikan orang yang congkak hatinya. Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa dari tahtanya dan meninggikan orang yang hina-dina. Ia melimpahkan segla yang baik bagi orang yang lapar, dan mengusir orang kaya dengan tangan hampa,” ucap Maria. (Lukas 1: 46-56)
Sahabat, Tuhan ingin anda menjadi pemenang, bukan pecundang-cengeng. Tidak ada alasan apapun hidup pada tekanan keadaan, frustrasi, putus asa. Tidak ada alasan apapun untuk “meratapi masa lalu” dan “menangisi kegagalan”. Tidak peduli berapa ratus kali anda jatuh terungkur-terjerembab-bertiarap.
Bangkit dan berdirilah untuk melantunkan kidung pujian, “Jiwaku memuliakan Tuhan dan hatiku bergembira karena Allah juru selamtku.”
Sahabat, Tuhan pasti melihat tekad dan kemauan anda. Tuhanlah yang akan memampukan. Tuhanlah yang akan member jalan. Tuhanlah yang akan menyempurnakan rencana-Nya bagi kehidupan anda.
Percayalah kuasa-rencana-waktu Tuhan untuk kita.
Kidungkanlah penuh iman, “Sesungguhnya, mulai sekarang segala keturunan akan menyebut aku bahagia. Sebab, Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku dan kuduslah nama-Nya.Dan, rahmat-Nya turun-temurun atas orang yang takut kepada-Nya..”
Sahabat, percaya dan yakinlah, pada saat anda melakukan apapun yang dapat anda lakukan, saat itulah Tuhan ‘menggandeng dan menuntun’ anda untuk melakukan dan menyempurnakan apa yang tidak dapat Anda lakukan.
Inilah kekuatan iman. Dan inilah pergumulan hidup yang Tuhan kehendaki...

Tidak ada komentar:
Posting Komentar