Minggu, 11 Desember 2011

Panduan Pementasan Drama

Tujuan utama mempelajari drama dan pementasan drama adalah pemahaman akan watak dan kepribadian tokoh yang akan kita perankan. Sebab, drama bukan sekadar pemaparan dan diskusi tentang konflik kehidupan tetapi ‘sebuah penciptaan kembali’. Aristoteles mengartikan ‘peniruan gerak’ dengan memanfaatkan unsur-unsur aktivitas kongkret: bahasa, gerak, posisi, ekspresi wajah, kostum, musik, tari, tatalampu, ataupun tatarias.

Maka, berpijak pada pengertian pendidikan (mendidik-mengajar-melatih), hakikat pendidikan (membawa budaya ke dalam manusia muda dan membawa manusia muda ke dalam budaya), arah pendidikan (proses pemribadian dan pembudayaan), maka pendampingan pementasan drama adalah hadirnya pribadi-pribadi yang berpola pikir kreatif dan inovatif dengan sembilan kategori berikut ini:

1. Pribadi yang kreatif dan inovatif selalu siap menerima hal-hal baru dan terbuka untuk pembaharuan. Sikap ini berkait dengan pola tingkah laku yaitu keterbukaan hati dan pikiran sehingga mempunyai perspektif baru terhadap segala realitas yang dihadapi.

2. Pribadi yang kreatif dan inovatif selalu berprinsip dan bersikap sehingga tidak mudah diombang-ambingkan, tetapi mampu mempertimbangkan segala hal yang dihadapi. Berani berbeda pendapat demi kebenaran objektif setiap realitas yang dihadapi.

3. Pribadi yang kreatif dan inovatif selalu menyadari dwimatra dan trimatra hidup. Menyadari dwimatra hidup berarti siap untuk gagal-sukses, siap untuk bahagia-sengsara, siap untuk besuka-berduka, siap untuk dicintai-dibenci, siap untuk dikagumi-diremehkan, siap untuk dihargai-diremehkan. Menyadari trimatra hidup berarti menyadari hidup dalam bentangan masa lalu-masa kini-masa depan. Mereka menyadari masa lalu mengendap dan mengkristal pada penghayatan hidup masa kini, sedang masa kini merupakan ancang-ancang masa depan.

4. Pribadi yang kreatif dan inovatif selalu berpegang teguh pada perencanaan, program kerja, dan target pencapaian. Segala sesuatu dipertimbangkan, diperhitungkan, dipilih, diputuskan, dan dilaksanakan.

5. Pribadi yang kreatif dan inovatif selalu menyadari keterbatasannya. Itu sebabnya sikap profesional selalu dtumbuhkembangkan dalam proses pemribadian dan pembudayaan.

6. Pribadi yang kreatif dan inovatif selalu menyeimbangkan ketajaman analisis-intuisi-religi sehingga klasifikasi-klasifikasi kosmis dan nasib tergantikan dengan pertimbangan nalar, kebenaran, dan kepantasan.

7. Pribadi yang kreatif dan inovatif selalu menempatkan manusia lain pada harkat dan martabatnya sebagai pribadi yang unik, utuh, otonom, satu, dan tertentu. Hal ini didasarkan kesadaran bahwa hanya melalui dan dengan orang lain ‘manusia dibentuk dan dijadikan’. Manusia hanya menjadi manusia bersama dan dengan orang lain.

8. Pribadi yang kreatif dan inovatif selalu menempatkan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai pijakan pikiran, sarana, dan wujud pembaharuan kebudayaan.

9. Pribadi yang kreatif dan inovatif berorientasi pada prestasi dan sikap objektif.
Diterbitkan di: 02 Nopember, 2011

Sumber: http://id.shvoong.com/humanities/film-and-theater-studies/2225098-panduan-pementasan-drama/#ixzz1gHCmE9Ha

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

REFLEKSI : 104 PAHLAWAN NASIONAL ROBERT WOLTER MONGISIDI

Robert dilahirkan di Malalayang< Manado,   anak ke-4 dari Petrus Mongisidi dan Lina Suawa,   14 Februari 1925. Panggilan akrab Robert...