Senin, 29 Maret 2021

REFLEKSI 96 : IDEALIS

 Banyak orang salah mengartikan idealis/idealisme. Banyak orang tidak memahami idealis/idealisme. Sangkanya, orang idealis/idealisme sama dengan pemimpi atau  pengkhayal. Sangkanya, orang idealis/idealisme sama dengan orang berdosa, orang lemah, orang tidak berguna. Sangkanya,  orang idealis/idealisme orang egois, masa bodoh, atau tidak berbela rasa.

 

Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia),  orang idealis  adalah orang  yang bercita-cita tinggi. Orang yang visioner. Orang yang berpikir jauh ke depan. Dalam filsafat,  idealis atau idealisme, merujuk  pengetahuan dan kebenaran tertinggi adalah ide, yang diwujudkan  dalam semua bentuk realitas sebagai manifestasi gagasan, ide, bahkan cita-cita. idealis atau idealisme hidup, kehidupan, atau berusaha hidup menurut cita-cita, menurut patokan yang dianggap sempurna; Dalam konteks eskatologis Kristiani, idealis/idealisme disebut pendekatan spiritual , pendekatan alegoris, pendekatan nonliteral, atau pendekatan simbolik.  Karl Barth (1886-1968) menungkap Kerajaan Surga secara idealis sebagai simbol yang mewakili kemajuan masyarakat secara umum, bukan sebagai kerajaan fisik dan politik.

 

Lebin tegas Karl Barth, menegaskan  eskatologi kristiani sebagai representasi kebenaran eksistensial yang membawa harapan individu, bukan sebagai sejarah atau sejarah masa depan.

Teologi Barth menemukan ungkapannya yang paling kuat dan meyakinkan melalui magnum opusnya (karya besar) yang terdiri dari 13 jilid.  Rangkaian tulisan ini dianggap sebagai salah satu karya teologis yang terpenting dari segala zaman.

 

Sahabat, “Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di surga adalah sempurna. " Karena itu, kamu harus menjadi sempurna, seperti Bapamu yang di surga adalah sempurna.” (Matius  5: 48)

 


 

Menjadi seseorang yang memiliki prinsip dan idealis pasti akan menjadi sosok yang dikagumi banyak orang karena tidak semua orang mampu berprinsip dan bersikap idealis, dibutuhkan keberanian, keteguhan, serta komintmen yang tinggi untuk menjadi orang yang idealis.  Inilah yang disebut  IDEALISME PENYELARAS...

Tipe Idealis Penyelaras dikenali dari kepribadiannya yang kompleks dan memiliki begitu banyak pemikiran dan perasaan. Mereka orang-orang yang pada dasarnya bersifat hangat dan penuh pengertian. Mereka memiliki pemahaman yang kuat tentang sifat-sifat manusia dan seringnya menilai karakter dengan sangat baik.

 

Tipe Idealis Penyelaras memiliki fantasi yang hidup, intuisi yang nyaris seperti mampu membaca masa depan, dan seringkali sangat kreatif. Begitu berkutat dengan sebuah proyek, mereka melakukan segala daya upaya untuk mencapai tujuan-tujuan mereka.

 

Dalam kehidupan sehari-hari, mereka sering membuktikan diri sebagai pemecah masalah ulung. Mereka suka mendalami hingga ke akar permasalahan dan memiliki sifat ingin tahu alamiah serta haus akan pengetahuan

 

Pada saat bersamaan, mereka berorientasi praktis, terorganisir dengan baik, dan siap menangani situasi-situasi rumit dengan cara terstruktur dan pertimbangan matang. Ketika mereka berkonsentrasi pada sesuatu, mereka melakukannya dengan seratus persen – mereka sering begitu terbenam dalam sebuah pekerjaan sehingga melupakan hal lain di sekitar mereka. Itulah rahasia kesuksesan profesional mereka yang seringkali gilang gemilang.

Idealis adalah orang yang bertindak berdasarkan pengalaman empiris yang unik, pikiran, dan cita-cita tinggi untuk mencapai hasil maksimal. Ia juga bersikap seperti itu, karena memiliki keyakinan yang kokoh atas persoalan yang sedang ditangani.

Seorang idealis juga memiliki suatu pengaruh positif,  karena ia dapat memperlihatkan antusiasme  dan keyakinan penuh melalui keterlibatan secara emosional  atas visi. yang sedang dituju dan sering kali mendorong orang lain untuk mencapai visi itu bersama.

Menurut Henry Ford pengaruh positif lain dari seorang idealis adalah orang yang membantu orang lain untuk menjadi makmur.

Hidup yang kita jalani adalah rangkaian dari begitu banyak pilihan. Sejak membuka mata pada pagi hari dan menutup mata pada malam hari, kita senantiasa dihadapkan pada begitu banyak pilihan:  mulai dari pilihan yang mudah (mau pakai baju apa hari ini, makan apa dsb) hingga pilihan yang sulit (persoalan keluarga, masa depan, pasangan hidup, pekerjaan), termasuk memilih untuk tetap setia beribadah kepada Tuhan atau tidak. Mengapa saya katakan itu sebuah pilihan? Karena Tuhan tidak pernah memaksakan kehendak-Nya kepada kita. Dia memberikan kita kehendak bebas untuk memilih, namun bertanggung jawab. Tuhan tahu apa yang paling kita butuhkan dan tahu kapan waktu yang tepat untuk diberikan kepada kita. Kita juga patut bersyukur untuk setiap anggota keluarga yang sudah Tuhan berikan kepada kita, Ayah, Ibu, Kakak, Adik, Kakek, Nenek. Oleh karena itu kita perlu selalu bersyukur, tidak hanya pada hari ini saja, tetapi biarlah rasa syukur itu terus ada dalam hidup kita.

 

Perjalanan hidup seseorang tidak ada yang tahu. Namun yang pasti bahwa hidup ini tidak selalu berjalan seperti yang kita harapkan.

 

Kadang senang kadang susah, kadang suka kadang duka, kadang kita berada di atas, kadang di bawah. Kadang sukses kadang bisa gagal. Begitupun dengan perjalanan hidup beriman kita. Kadang kita memiliki kerinduan yang meluap-luap untuk bersyukur, memuji dan menyembah Tuhan tapi kadang juga kita berada dalam keputusasaan dan kehilangan pengharapan.

 

Namun biarlah itu semua tidak membuat kita semakin jauh dari Tuhan tapi justru lebih dekat dan menyerahkan hidup kita sepenuhnya kepada Dia. Setiap persoalan yang kita alami, Tuhan sudah menyediakan jalan keluarnya. Orang idealis penyelaras pasti bekerja keras, anti mainstream, pefeksionis, fokus pada satu pekerjaan, tahu apa yang harus dilakukan. Mengapa? Sebab, berproses mewujudkan “sempurna seperti Bapa di Surga.

 

Membuat sebuah pilihan dalam hidup, bukanlah perkara yang mudah. Sebab setiap pilihan yang kita buat harus kita lakukan. Begitu pun ketika kita memilih untuk setia kepada Tuhan.

 “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa  murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah i mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” (28:19-20) 

Itu adalah pilihan yang sulit namun kita pasti bisa melakukannya. Ingatlah segala kebaikan dan berkat yang sudah Tuhan berikan kepada kita. Semua itu tidak dapat kita balas atau mampu membayarnya dengan apa yang kita miliki. Yang Tuhan kehendaki hanyalah “KITA MAU”dan Tuhan “YANG MEMAMPUKAN”.

 

Ucaplah syukur kepada Tuhan dengan mau tetap setia beribadah kepada Tuhan. Dalam keadaan apapun,  tetaplah nyatakan kesetiaan kita kepadaaNya. Tuhan memberkati kita semua...

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

REFLEKSI : 104 PAHLAWAN NASIONAL ROBERT WOLTER MONGISIDI

Robert dilahirkan di Malalayang< Manado,   anak ke-4 dari Petrus Mongisidi dan Lina Suawa,   14 Februari 1925. Panggilan akrab Robert...