tetesan embun bagai embun pagi inilah hidup sebentar semakna mengedip mata tetesan embun menandai fajar menyingsinG dan hari baru
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
REFLEKSI : 104 PAHLAWAN NASIONAL ROBERT WOLTER MONGISIDI
Robert dilahirkan di Malalayang< Manado, anak ke-4 dari Petrus Mongisidi dan Lina Suawa, 14 Februari 1925. Panggilan akrab Robert...

-
Robert dilahirkan di Malalayang< Manado, anak ke-4 dari Petrus Mongisidi dan Lina Suawa, 14 Februari 1925. Panggilan akrab Robert...
-
Berita: SEMINAR PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA iNDONESIS Menciptakan Pembelajaran Bahasa Indonesia yang Menyenangkan 19 April 2010 Laporan o...
-
REFLEKSI: (5) IRI HATI Bertrand Russel (18 Mei 1872-2 Februari 1970) seorang filsuf dan peraih hadiah Nobel Sastra (1950), mengata...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar