Selama ini, sekolah menjadi dunia yang ideal, sedangkan hidup dan kehidupan yang dialami siswa adalah kenyataan, Untuk memberikan jembatan antara dunia ideal sekolah dan kenyataan kehidupan itulah buku evaluasi dan kompetensi ini hadir. kehadirannya diharapkan dapat mengisi ruang dan jarak antara dunia sekolah dan kenyataan hhidup sehingga sekolah menjadi dunia utuh bagi siswa-siswi.
Itu sebabnya, siswa-siswi perlu menyadari bahwa Bahasa memungkinkan manusia untuk saling berhubungan, saling berbagi pengalaman, saling belajar, dan untuk meningkatkan kemampuan intelektual dan kesastraan. Pembelajaran Bahada dan Sastra Indonesia harus dirancang sedemikian rupa sehingga para siswa: (1) menghargai dan membanggakan Bahasa dan Sastra Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara;(2) memahami Bahasa dan Sastra Indonesia dari segi bentuk, makna fungsi, serta dapat mengekspresikan dalam berbagai bentuk, tujuan, situasi, dan keperluan; (3) memiliki kemampuan menggunakan Bahasa dan Sastra Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual, emosional, dan kematangan sosial
Seri Buku Evaluasi dan Kompetensi Bahasa dan Sastra Indonesia SMA &MA kelas X, kelas XI, dan kelas XII disusun berdasarkan kurikulum 2006 dengan rincian MENYIMAK-MEMBACA-BERBICARA-MENULIS-BERSASTRA.
Penggunaan gambar atau foto pada setiap bagian dimaksudkan mengantarkan siswa-siswi pada peristiwa, reslitas, kegiatan, pengalaman yang sudah, sedang, dan akan terjadi. Tersusun dalam kerja mandiri dan kerja kelompok diharapkan buku ini memberdayakan-mencerdaskan para siswa.
Lima ranah yang terjamah dalam proses pembelajaran: ranah pancaindera, ranah nalar, ranah afeksi, ranah imajinasi, dan ranah identifikasi.
Diterbitkan di: 01 Nopember, 2011
Sumber: http://id.shvoong.com/books/dictionary/2224931-solusi-jitu-evaluasi-dan-kompetensi/#ixzz1gHDLv4Dj
tetesan embun bagai embun pagi inilah hidup sebentar semakna mengedip mata tetesan embun menandai fajar menyingsinG dan hari baru
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
REFLEKSI : 104 PAHLAWAN NASIONAL ROBERT WOLTER MONGISIDI
Robert dilahirkan di Malalayang< Manado, anak ke-4 dari Petrus Mongisidi dan Lina Suawa, 14 Februari 1925. Panggilan akrab Robert...
-
REFLEKSI : 66 BUNDA TERESA Ketika Yesus mendarat, Ia melihat sejumlah besar orang banyak, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan...
-
Lukas 10 : 21 : Pada waktu itu juga bergembiralah Yesus dalam Roh Kudus dan berkata: "Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit ...
-
Bersyukurlah saya karena dari koleksi buku, selama ini, terdapat karya “Empu Komedi dalam Kesusastraan Barat, Jean Baptiste Poquelin, dengan...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar